Sebagai bangunan pelengkap jalan yang memiliki fungsi penghubung lalu lintas yang terputus pada kedua ujung ruas jalan akibat adanya hambatan, jembatan menjadi salah satu alat yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Jembatan juga merupakan investasi tertinggi dari seluruh elemen yang dijumpai pada sistem jalan raya.
Kompleksitas yang terdapat pada proses pembangunan jembatan membuatnya terlihat rumit. Berdasarkan fungsi, lokasi, bahan konstruksi, dan tipe struktur sekarang ini, jembatan diklasifikasikan atas tiga bentuk, yaitu menurut kegunaan, jenis material, serta sistem struktur. Terkhusus di wilayah pedesaan, biasanya dimanfaatkan sebagai sarana penghubung pejalan kaki dan memiliki jenis konstruksi sederhana, dengan memperhitungkan sumber daya setempat.
Pemilihan lokasi jembatan dan layout jembatan bergantung pada kondisi lalu lintas. Secara umum, sebuah jembatan berfungsi melayani arus lalu lintas dengan baik, dengan prinsip dasar yaitu jembatan untuk jalan raya, tetapi bukan jalan raya untuk jembatan. Aspek lalu lintas persyaratan transportasi meliputi kelancaran arus lalu lintas dan pejalan kaki yang melintasi jembatan.
Perkembangan teknologi konstruksi telah membawa angin segar dalam pembangunan jembatan. Material-material baru yang lebih kuat dan ringan, serta metode konstruksi yang lebih efisien, memungkinkan kita untuk membangun jembatan yang lebih inovatif dan ramah lingkungan. Dengan mengadopsi teknologi terbaru, kita dapat mengatasi tantangan konstruksi yang semakin kompleks dan membangun jembatan yang mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama.
Pembangunan jembatan tidak hanya berdampak pada wilayah setempat, namun juga berkontribusi pada pembangunan nasional secara keseluruhan. Dengan meningkatkan konektivitas, jembatan memperlancar arus lalu lintas, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan membuka peluang-peluang baru bagi masyarakat. Melalui proyek-proyek jembatan, kita turut berperan dalam mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.