Human-factors Engineering

Dalam dunia yang kompleks dan dipenuhi dengan berbagai perangkat serta sistem teknologi, peran manusia tetap menjadi pusat dari semua interaksi ini. Bagaimana sebuah sistem atau perangkat dapat dirancang agar selaras dengan kemampuan, keterbatasan, serta kenyamanan manusia? Di sinilah rekayasa faktor manusia hadir sebagai jembatan antara teknologi dan kebutuhan pengguna, mengoptimalkan hubungan antara manusia dan mesin. Disiplin ini tidak hanya mengedepankan efisiensi, tetapi juga memastikan keselamatan dan kenyamanan dalam lingkungan kerja modern.

Rekayasa faktor manusia, ilmu yang berhubungan dengan penerapan informasi tentang karakteristik fisik dan psikologis pada desain perangkat dan sistem untuk penggunaan manusia. Istilah rekayasa faktor manusia digunakan untuk menunjukkan secara setara suatu badan pengetahuan, suatu proses, dan suatu profesi. Sebagai suatu badan pengetahuan, rekayasa faktor manusia adalah kumpulan data dan prinsip tentang karakteristik, kemampuan, dan keterbatasan manusia dalam kaitannya dengan mesin, pekerjaan, dan lingkungan. Sebagai suatu proses, istilah ini mengacu pada desain mesin, sistem mesin, metode kerja, dan lingkungan untuk memperhitungkan keselamatan, kenyamanan, dan produktivitas pengguna dan operator manusia. Sebagai suatu profesi, rekayasa faktor manusia mencakup berbagai ilmuwan dan insinyur dari beberapa disiplin ilmu yang berkepentingan dengan individu dan kelompok kecil di tempat kerja.

Istilah rekayasa faktor manusia dan rekayasa manusia digunakan secara bergantian di benua Amerika Utara. Di Eropa, Jepang, dan sebagian besar dunia, istilah yang umum adalah ergonomi, suatu kata yang dibentuk dari kata Yunani, ergon, yang berarti “kerja,” dan nomos, yang berarti “hukum.” Meskipun ada sedikit perbedaan dalam penekanan, istilah rekayasa faktor manusia dan ergonomi dapat dianggap sinonim. Istilah-istilah tersebut digunakan pada tahun 1920-an dan 1930-an untuk merujuk pada masalah hubungan antarmanusia dalam industri, konotasi lama yang lambat laun tidak lagi digunakan. Beberapa kelompok kecil yang terspesialisasi lebih menyukai label seperti bioastronautika, biodinamika, bioteknologi, dan teknologi sistem berawak; ini mewakili penekanan khusus yang perbedaannya jauh lebih kecil daripada kesamaan dalam tujuan dan sasarannya.

Semakin pesatnya perkembangan teknologi, rekayasa faktor manusia atau ergonomi menjadi semakin penting. Ia tidak hanya berperan dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman, tetapi juga mengoptimalkan produktivitas dan kinerja manusia di berbagai bidang. Sebagai kombinasi dari sains dan seni desain, rekayasa faktor manusia terus beradaptasi dan berinovasi untuk memastikan bahwa manusia, teknologi, dan lingkungan dapat bekerja selaras secara harmonis di masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *