Indonesia sebagai negara berkembang mulai menunjukkan kemampuan dalam perekonomian.
Hal ini dapat dijumpai di kota-kota besar pada infrastruktur seperti gedung-gedung kantor,
jalanan, jembatan, dan bangunan lainnya yang cukup diperhitungkan di kancah internasional.
Tentunya, semua yang telah didirikan ini tak lepas dari jasa para tenaga ahli yang terus belajar
dan berproses untuk mengeksplor kemampuannya dalam melaksanakan proyek.
Untuk menjalankan suatu proyek infrastruktur, ada beberapa tahapan yang dilalui seperti
perencanaan, pembuatan desain, memecah proyek menjadi beberapa bagian, kronologi proyek,
plumbing, estimasi biaya, kemudian menyerahkan pada eksekutor yaitu kontraktor di lapangan.
Proses tersebut dilakukan sejak bertahun-tahun lamanya, hingga pada tahun 2007, mulai
dikenal penggunaan teknologi Building Information Modelling (BIM) yang merupakan salah
satu teknologi di bidang Architecture, Engineering, and Construction (AEC) yang mampu
membuat simulasi informasi berupa representasi digital dari karakteristik fisik dan fungsional
dari suatu bangunan yang di dalamnya terdapat semua informasi terkait elemen-elemen
bangunan yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam kurun waktu siklus
umur bangunan mulai dari konsep hingga demolisi.
BIM mulai diterapkan oleh aktor besar bidang industri konstruksi seperti kontraktor, konsultan,
dan developer di Indonesia, namun hanya sebagian kecil perusahaan di masing-masing sektor
yang menerapkannya. Hal ini dipengaruhi oleh ketidaksesuaian ekspektasi dan realita yang
diperoleh dari pengaplikasian BIM itu sendiri, yang penggunaannya sebatas menjawab
persoalan bagaimana efisiensi kebutuhan tenaga kerja, waktu, dan uang. Sedangkan di luar
negeri, potensi yang diraih dari metode BIM jauh melampaui dari apa yang dihasilkan di
Indonesia.
Walaupun demikian, tetap ada beberapa proyek yang berhasil dijalankan menggunakan konsep
BIM diantaranya yaitu renovasi Stadion Utama Gelora Bung Karno di Jakarta; kedua,
pembangunan Pasar Atas Bukittinggi; Ketiga, pembangunan Arena Aquatic Papua; Keempat,
renovasi dan pembangunan Stadion Manahan Solo, dan masih banyak lagi. Hal ini membuktikan
bahwa penerapan konsep BIM pada proyek konstruksi dapat membantu pelaksanaan proyek
secara efektif dan efisien.