Engineering Consultant dan pengairan memiliki keterkaitan yang sangat erat, terutama dalam konteks pembangunan infrastruktur irigasi. Hubungan antara keduanya dapat dilihat dari konteks berikut:
- Perencanaan Sistem Pengairan: Engineering Consultant berperan dalam membuat rancangan sistem pengairan yang efisien dan berkelanjutan. Mereka melakukan analisis terhadap topografi, curah hujan, kebutuhan air tanaman, dan faktor-faktor lainnya untuk merancang sistem irigasi yang sesuai dengan kondisi lokasi.
- Desain Struktur Irigasi: Engineering Consultant bertanggung jawab dalam merancang struktur irigasi seperti saluran, bendungan, pintu air, pompa, dan lain-lain. Mereka melihat dari aspek teknis, ekonomi, dan lingkungan saat merancang struktur tersebut.
- Pengelolaan Sumber Daya Air: Engineering Consultant membantu dalam mengelola sumber daya air yang efisien dan berkelanjutan. Mereka menyusun sistem irigasi yang dapat menggunakan air secara optimal dan menghindari konflik dalam penggunaan air.
- Implementasi Proyek Irigasi: Melibatkan diri dalam implementasi proyek irigasi; memilih material konstruksi hingga pengawasan pelaksanaan proyek. Mereka mengupayakan bahwa proyek irigasi dilaksanakan sesuai dengan standar teknis yang ditetapkan dan memenuhi kebutuhan pengguna akhir.
- Pemeliharaan dan Perbaikan: Setelah konstruksi selesai, perlu juga memerhatikan pemeliharaan dan perbaikan sistem irigasi. Mereka melakukan pemantauan terhadap kinerja sistem irigasi, melakukan perbaikan jika diperlukan, dan memberikan rekomendasi untuk peningkatan efisiensi.
Dengan demikian, Engineering Consultant memainkan peran penting dalam pengembangan sistem irigasi yang efisien, berkelanjutan, dan dapat meningkatkan produktivitas pertanian serta kesejahteraan masyarakat yang bergantung pada sektor pertanian.